Selasa, 18 Juni 2013

Kimono & Yukata

Kali ini saya akan membahas soal Yukata dan Kimono. :D
Kebanyakan orang pasti tahu dengan baju tradisional yang satu ini, tapi mungkin beberapa ada yang tidak bisa membedakan, mana yang Yukata? Mana yang Kimono? Disini saya akan menjelaskan sedikit informasi mengenai kedua pakaian tersebut.
       
        Kimono adalah pakaian tradisional Jepang yang pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf "T", mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagian perut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah zōri atau geta.
         Kimono sekarang ini lebih sering dikenakan wanita pada kesempatan istimewa. Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode. Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia 20 tahun mengenakan furisode untuk menghadiri seijin shiki. Pria mengenakan kimono pada pesta pernikahan, upacara minum teh, dan acara formal lainnya. Ketika tampil di luar arena sumo, pesumo profesional diharuskan mengenakan kimono. Anak-anak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaan Shichi-Go-San. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayan wanita rumah makan tradisional (ryōtei) dan pegawai penginapan tradisional (ryokan). Beberapa aksesoris yang bisa dipakai pada saat memakai kimono antara lain:
  • Hakama: celana panjang pria yang dibuat dari bahan berwarna gelap. Celana jenis ini berasal dari daratan Cina dan mulai dikenal sejak zaman Asuka. Selain dikenakan pendeta Shinto, hakama dikenakan pria dan wanita di bidang olahraga bela diri tradisional seperti kendo atau kyudo. 
  • Geta: sandal berhak dari kayu. Maiko memakai geta berhak tinggi dan tebal yang disebut pokkuri
  • Kanzashi: hiasan rambut seperti tusuk konde yang disisipkan ke rambut sewaktu memakai kimono.
  • Obi: sabuk dari kain yang dililitkan ke tubuh pemakai sewaktu mengencangkan kimono
  • Tabi: kaus kaki sepanjang betis yang dipakai sewaktu memakai sandal.
  • Waraji: sandal dari anyaman tali jerami. 
  • Zōri: sandal tradisional yang dibuat dari kain atau anyaman.
       Sedangkan Yukata adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah dilewati angin, yukata dipakai agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam berendam dengan air panas. Menurut urutan tingkat formalitas, yukata adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon. Yukata dapat dipakai siapa saja tanpa mengenal status, wanita sudah menikah atau belum menikah.
       Yukata bisa dikenakan begitu saja tanpa mengenakan pakaian dalam. Ketika dipakai pria untuk keluar rumah, yukata biasanya dikenakan tanpa kaus dalam, dan cukup memakai celana dalam atau celana pendek. Berbeda dengan kimono yang dikenakan dengan dua lapis pakaian dalam (hadajuban dan juban), sewaktu mengenakan yukata, wanita hanya perlu hadajuban (pakaian dalam lapis pertama). Alas kaki sewaktu memakai yukata adalah geta.
       Yukata dikencangkan ke tubuh pemakai dengan obi yang lebarnya setengah dari lebar obi untuk kimono jenis lain. Di antara berbagai jenis simpul obi untuk yukata, bentuk simpul yang paling populer adalah yang berbentuk kupu-kupu. Bila tidak bisa membuat simpul, toko kimono menjual simpul obi yang sudah jadi dan tinggal disisipkan pada obi.
Wanita mengenakan yukata yang pas dengan ukuran tubuh pemakai agar terlihat bagus sewaktu dipakai. Seperti halnya kimono, panjang yukata selalu melebihi tinggi badan pemakai. Perlengkapan memakai yukata wanita:
•    rok panjang (susoyoke) sebagai pakaian dalam, berwarna putih polos.
•    pakaian dalam (hadajuban)
•    tali pinggang (koshihimo) untuk mengencangkan kain berlebih di bagian pinggang yang berasal dari kelebihan panjang kain pada bagian bawah
•    kain sabuk pengikat (datejime) untuk mengencangkan kain yang longgar di bagian perut
•    Obi untuk mengencangkan yukata ke badan.

Nah sudah jelas kan perbedaan Kimono dan Yukata? Mulai saat ini kita bisa mencoba memakai pakaian tersebut tanpa salah tertukar. :D




(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kimono || http://id.wikipedia.org/wiki/Yukata)

0 komentar :

Posting Komentar